Ternyata menutup bulan Mei tidak serasa TEH MANIS tetapi ternyata malah disuguhi KOPI PAHIT, akhir pekan kemarin IHSG ditutup minus 1,8% (4893), sehingga selama bl.Mei IHSG masih tumbuh 1,13%.
Yang menjadi tanda tanya besar adalah transaksi besar2an khususnya di saham2 BC yg "dipaksa" turun itu terjadi pada saat PRE CLOSING atau pasar gelap, dan asing Net Sell lebih Rp.600 M. Sinyal burukkah untuk pekan depan ini?? Asing memang sejak awal tahun 2014 ini telah terjadi Net Buy sekitar 40 Trilyun, akankah ini saat mereka Take Profit?
Ada 4 hal setidaknya yg kemungkinan kenapa kemarin terjadi tekanan jual yg cukup besar di saat Pre Closing.
Pertama memang investor besar terutama asing mulai Take Profit untuk merealisir keuntungan sekaligus mencari harga murah kembali.
Pertama memang investor besar terutama asing mulai Take Profit untuk merealisir keuntungan sekaligus mencari harga murah kembali.
Kedua karena kita semakin mendekati peristiwa Politik yaitu
Pilpres sehingga suhu politik menghangat, dan sementara investor
menghindar dulu dari investasi di saham dan bisa jadi beralih ke US
Dollar, karena nampak kemarin US$ tembus 11.600.
Ketiga hanya koreksi sesaat untuk mencari keseimbangan baru
karena IHSG sudah cukup tinggi dibandingkan pada awal tahun yaitu naik
13 %
Dan yg keempat pada bl.Juni dan Juli ini ada
peristiwa dunia yaitu FIFA World Cup yg biasanya transaksi menjadi sepi
dan cenderung turun.
Dari kajian dari kemungkinan 4 hal tersebut, maka memang
investor wajib super hati2 menghadapi pekan depan ini dan juga bulan
Juni / Juli yg akan datang. Bila rupiah terus melemah sampai 11.700 dan
berangsur asing net sell kembali itu pertanda kondisi tidak nyaman dan
bila masih ada saham yg punya potensi untung bisa direalisir dulu.
Kita tunggu situasi kelanjutan apa yg mungkin terjadi dalam
satu dua hari kedepan, karena harus diakui investor asing masih pegang
kendali atas kondisi bursa kita. Ini merupakan konsekuensi karena mereka
masih mendominir nilai transaksi di Bursa kita.
EIDO turun diatas 3% bila IHSG kembali
tertekan karena sentimen pasar yg negatip maka saham baguspun akan susah
bergerak naik, sehingga rekomen atas saham pun relatif susah. Untuk itu
jangan paksakan diri selagi kondisi tidak bagus, sebaliknya berani
melakukan penjualan dulu untuk buy back kembali diharga rendah.
Mari kita cermati atas sinyal yg kurang bagus akhir Mei kemarin, berlanjut atau tekanan sesaat saja.
salam, investa
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.