Masih
ingat motto: SELL IN MAY AND GO AWAY ?? bulan Mei masih menyisakan
sepekan lagi, mungkinkan penurunan Index Bursa Regional dan semalam
diikuti juga Bursa Eropa itu merupakan jawaban atas motto diatas?.
Semua mata Investor tercengang setelah Index NIKKEI 225 jatuh
lebih dari 7% dalam sehari yang memancing Panic Selling sehingga hampir
semua Bursa Asia mengalami penurunan rata2 diatas 1% bahkan Eropa
semalam rata2 turun lebih 2%.
Kenaikan Yield Obligasi di Jepang, Kontraksi Manufactur di China
dan keraguan kelanjutan Stimulus itulah yang dipakai sebagai alasan
penurunan index kemarin.
Sell in May and Go Away memang
tidak bersifat mutlak, itu hanya salah satu "kebiasaan" saja, ada yang
percaya itu akan terjadi tetapi sebagian investor juga tidak percaya,
bahkan sebelumnya khususnya tahun ini kondisi tersebut tidak akan
terjadi, tetapi apa yang terjadi terhadap NIKKEI kemarin mengingatkan
tentang motto diatas.
Ada beberapa istilah di Bursa juga kan? seperti "JANUARY EFFECT, WINDOW DRESSING yang kadang terjadi kadang juga tidak.
Dalam
kondisi seperti kemarin rekomen saham apapun oleh para analis
dipastikan sebagian meleset, karena sebelumnya tidak banyak yang
memperkirakan kenaikan index di Jepang yang tegolong spektakuler akan
jatuh dalam sehari sampai 7%.
Kiriman saya dalam TEH PAGI kemarin sebenarnya saya sudah pesimis
kalau IHSG bisa menguat lagi (silahkan baca kembali) dan saya hanya
merekomendasi saham lapis dua dan tiga DGIK dan MITI, pagi hari sebelum
kejatuhan NIKKEI kedua saham tersebut sempat hijau, tapi apa boleh buat
berita tersbut telah membuyarkan semua harapan.
Bagaimana untuk hari ini..?? lanjut turun atau rebound?? Saya
tentu juga tidak bisa menebak dengan pasti, karena kondisi makro sangat
menentukan jadi lebih aman kalau kita menunggu perkembangan bagaimana
Index NIKKEI dulu apa masih lanjut turun atau berhenti, itu sangat
menentukan arah indek bursa yang lain, karena NIKKEI yang mengawali dia
pula yang bisa mengakhiri he..hee...
Saya tetap mencermati saham2 berkinerja bagus seperti sektor
properti dan konstruksi yang kemarin harganya terkoreksi tajam, pada
saat rebound saya optimis saham2 tsb akan menjadi bintang kembali.
Tapi
tentu saja lakukan buy jika kondisi sudah memperlihatkan sinyal yang
bagus, sedikit terlambat tidak mengapa karena memang susah cari harga
paling murah dan jual paling tinggi.
Jadi pagi ini amati perkembangan Bursa Regional, harga
komoditas dunia, nilai rupiah, transaksi asing dulu kita butuh waktu 15
menit untuk amati kondisi tersebut baru tentukan langkah selanjutnya.
Setidaknya
anda sudah punya bayangan saham2 apa yang anda inginkan ketika rebound
terjadi, tapi kalau tekanan yang justru terjadi ya jangan melawan pasar.
Buat trader yang berani spekulatif dengan ODT bisa lakukan buy
untuk saham yg turun tajam melebihi 5% dan pasang jual jika naik lagi
2%, kemarin saya praktekkan ketika CTRP turun 1370 sy buy dan pasang
jula di 1420 eh..laku juga dan sore ditutup di 1390.
Apapun kondisi bursa semoga Tuhan memberikan yang terbaiki untuk kita semua...
salam,
investa
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.