Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman,
Trading saham berbeda dengan lomba lari, kalau lomba lari siapa yang tercepat maka dia lah juaranya dengan nilai terbaik dan yang paling lambat tentu kalah dengan nilai sedikit. Tetapi trading saham tidak identik dengan hal tersebut, ingat-ingat saja pernahkah anda ketika anda terburu2 menjual saham dan setelah terjual eh...sahamnya malah naik terus?. Dan seringkah anda buru2 membeli saham tetapi setelah itu sahamnya malah turun harganya??
Kira2 itu kesalahan sahamnya atau kesalahan kita sebagai investor?
Saya mengamati perilaku investor individu dengan karakter masing2. Ada yang emosional, suka tidak sabar, pinginnya paling cepat, , suka mengejar harga yang sedang naik dan cepat panik ketika harga kembali turun.
Ada
juga yang kalem2 saja, hanya melakukan transaksi ke pasar pada kondisi
tertentu dengan ukuran taget keuntungan maupun kerugian tertentu. Selain
itu ada tipe investor jangka panjang dan selalu menahan portofolio
saham sampai lama.
Tidak sedikit juga tipe investor yang
yang punya kebiasaan cepat2 menjual jika harga saham baru naik sedikit
tetapi berani menahan saham yang turun berlama2 sekalipun saham sedang
downtren.
Berbagai karakter investor tesebut memang
sudah melekat pada masing2 dan jarang yang mau introspeksi atau
mengevaluasi apakah perilaku nya itu telah sesuai dengan hasil yang
diharapkan dalam berinvestasi. Walau sebenarnya investasi di bursa
tersebut sebenarnya punya "jiwa" sendiri yang berbeda dengan investasi
dalam bentuk yang lain.
Ibarat makanan tentu berbeda
cara kita makan bakmi dengan makan pisang goreng misalnya, jadi kita
harus punya cara dan bahkan alat yang sesuai dengan apa yang akan kita
makan.
Kesimpulannya investasi di saham ini punya
karakter tersendiri maka kita juga yang mesti menyesuaikan diri agar
cara trading bisa sesuai dengan karakter investasi di bursa yang
dinamis, peka dan bahkan unik.
Kita terlalu cepat membeli
atau menjual saham juga belum tentu benar, kita terlambat melakukan
transaksi juga tidak selalu rugi bukan?? Ini bukan juga kita harus
berdiam diri dan pasif, tetapi sebaliknya kita mesti selalu cermat untuk
menentukan pilihan saham dan timing yang sesuai kondisi pasar. Kalau
kondisi pasar mengharuskan kita "bermain" cepat ya kita harus main
cepat, tetapi kalau pasar mengharuskan kita "barmain" panjang ya kita
menyesuaikan juga.
Kepandaian dalam analisa juga belum
tentu mendapatkan hasil investasi yang diharapkan jika cara
transaksinya salah akibat karakter kita yang tidak bisa menyesuaikan
diri.
Marilah sekali waktu kita mencoba evaluasi diri
apakah karakter kita dalam cara investasi ini telah sesuai apa belum,
tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri bukan..??
Kami
sedang mempersiapkan materi pelatihan yang akan datang dengan
konsentrasi "PSIKOLOGI INVESTOR" dengan mencoba mengupas kesalahan
investor dalam transaksi serta mencoba memberikan pencerahan agar
investor bisa menyiapkan diri secara psikologis dalam berinvestasi.
Salam,
INVESTA
Pin.2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika sudah invite)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.