Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman,
Kita bisa bayangkan berapa banyak beban
hutang Pemerintah dan Perusahaan bertambah dengan kenaikan US$ ini,
jangan pakai alasan barang2 kita jadi lebih murah karena faktanya harga
komoditas hasil dalam negeri harganya pun sedang anjlok. Antara beban
bunga/hutang dengan hasil penjualan ekspor gak imbang. Makanya banyak
perusahaan mengalami kerugian.
Saya juga
khawatir Laporan Keuangan kuartal ke dua th.2015 ini tidak lebih bagus
dari tahun lalu pertumbuhan Labanya untuk beberapa perusahaan. Kalaupun
masih bisa Laba kemungkinan secara presentase lebih rendah dibanding
tahun lalu. Biasanya sektor perbankan akan lebih dulu merilis Laporan
Keuangannya paling lambat akhir Juli ini sesuai ketentuannya. Sektor
perbankan sangat penting dilihat kinerjanya, jika sektor perbankan
(terutama BBRI, BMRI, BBNI dan BBCA) karena ke empat Bank besar tersebut
bisa dipakai sebagai salah satu tolok ukur untuk kinerja emiten
lainnya. Maklum Bank sebagai pusat perputaran keuangan dan juga
mempunyai bobot perhitungan IHSG yang tinggi.
Saya
berpendapat lebih baik portofolio yang masih bisa Profit untuk
direalisir dulu dan bisa dibelanjakan lagi pada saat kondisi lebih baik,
berharap bisa dapat harga yang lebih murah dikemudian hari. Karena saya
khawatir jika IHSG sampai nembus 4800 maka akan mengahadapi jurang yang
lebih dalam. Di Bursa ini semua serba mungkin dan tidak bisa bilang
Pasti !! jadi semua hanya bisa melakukan prediksi tentu dengan berbagai
analisa masing2.
Kalau sama2 melihat faktor
eksternal maka saya lebih memilih kondis ekonomi China, karena China
punya nilai transaksi ekspor yang signifikan terhadap Indonesia. Jika
pertumbuhan ekonomi China melambat akan berpengaruh terhadap ekspor
kita. Saat ini indek Bursa di Shanghai juga mengalami volatiltas yang
tinggi yang mencerminkan kondisi ekonomi di China.
Maka salah
satu pertimbangan saya adalah melihat data2 ekonomi di China untuk
dimasukkan dalam ramuan analisis dengan harapan bisa membuat keputusan
yang lebih baik.
Pekan ini yang kebetulan pekan
terakhit bulan Juli 2015 cukup rawan karena resiko yang lenih besar
dibandingkan kemungkinan hasil yang kita harapkan. Prediksi IHSG pekan
ini dikisaran 4750 sd 4900.
Nilai transaksi harian di Bursa
yang nampak menurun mencerminkan bahwa investor memang sedang mengurangi
tradingnya. Saya lihat Nilai Aktiva Bersih beberapa Reksa Dana juga
mengalami penurunan, sejalan dengan pergerakkan IHSG.
Salah
satu hikmah jika pasar sedang bearish adalah saat melakukan pertukaran
portofolio, dimana saham2 yang susah bergerak bisa ditukar ke saham2
yang agresif jika terjadi rebound. Sebagai investor kita tentu pernah
mengalami punya saham2 yang susah naik jika IHSG naik, nah lebih baik
saham2 tersebut bisa ditukar ke saham2 lain yang punya potensi naik
lebih cepat.
Jangan ragu jika memang untuk sementara harus
melakukan Cut Loss tapi dengan pertimbangan yang matang, karena Cut Loss
itu bisa memperkecil kerugian, tetapi ingat harus disiplin dan tepat
waktu itu yang sulit biasanya.
Oke pada kesempatan lain saya akan coba tukar pengalaman tentang manajemen Cut Loss.
Sementara
ini ayo kita cermati perkembangan terkini, baik makro ekonomi,
transaksi asing, nilai rupiah, dan bursa regional Shanghai, Hangseng dan
Nikkei. Karena hal itu akan punya pengaruh signifikan terhadap IHSG.
Salam,
INVESTA
pin. 2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika sudah invite)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.