Kemarin saya sempat harap-harap cemas ketika IHSG yang diawal sesi naik diatas1% tetapi semakin mendekati penutupan sore hari justru semakin kembali berkurang yang akhirnya tinggal naik 0,14% diposisi 4721. Sebab akan lebih gawat kalau IHSG sampai ditutup "merah" alias turun, karena k Indeks beberapa Bursa Global dan Regional rata2 berakkhir menguat. Jadi kalau sampai IHSG minus artinya tidak bisa memanfaatkan "dampak lingkungan".
Salah satu kajian saya dalam meramal
IHSG adalah jika Bursa Global dan Regional naik "sewajarnya" IHSG ikut
naik dan kalau Bursa Global dan Regional turun IHSG juga ikut turun.
Tetapi kalau yang terjadi Bursa Global dan regional naik namun IHSG
malah turun itu pertanda bahwa IHSG dalam kondisi yang abnormal atau
berpotensi bearish. Sebab jika indeks Global dan regional turun lagi
maka IHSG akan semakin dalam turunnya. Jelasnya IHSG "hanya" ikut turun
tetapi tidak ikutan naik Bursa lainnya, itu yang gawat.
Sekalipun
kemarin IHSG naik tetapi saya pribadi merasa belum aman, sebab kenaikan
IHSG kemarin tidak sebanding kenaikan Bursa yang lain. memang tidak
harus sama tetapi dalam perjalanannya sehari kemarin IHSG bergerak
menurun sekalipun masih dijalur hijau.
Selain itu beberapa
saham perbankkan sebagai pendukung IHSG juga nampak masih tertekan,
investor asing juga masih agresif jualan, harga komoditas juga masih
belum ada tanda2 kebangkitan.
Kondisi Ekonomi
China / Tiongkok masih menjadi fokus dari sisi eksternal sebab menurut
saya itu lebih punya pengaruh terhadap konisi kita, tetapi yang juga
penting adalah kondisi internal kita sendiri. Memang belum ada yang bisa
menggembirakan saat ini, dan masih kita tunggu langkah2 Pemerintah dan
Bank Indonesia dalam memperbaiki kinerjanya.
Kita
cermati juga Laporan Keuangan Smester pertama th.2015 mana2 emiten yang
mempunyai kinerja bagus dan mana yang justru menurun Labanya. Beberapa
emiten yang sudah merilis Laporan Keuangan nampak meleset dari
ekspektasi atau dibawah target, ini menunjukkan bahwa kondisi memang
sedang tidak baik. Contoh paling sederhanaadalah beberapa emiten
mengalami Rugi Selisih Kurs akibat melemahnya Rupiah terhadap US Dolar.
Saya
masih menggunakan pola trading pendek dengan tidak terlalu agresif,
hanya masuk untuk beberapa pilihan saham yang berkinerja cukup baik,
harganya relatif murah dan produknya dibutuhkan. Antara lain saya
tertarik SMGR, KAEF, KLBF, ELSA, BBTN dengan memanfaatkan kalau harga
sedang dalam tekanan Panic selling. Tentu tidak berani pegang lama2
kalau cuan cukup ya lepas lagi he..hee.
Semalam
rata2 Bursa global AS dan Eropa rata2 ditutup naik lumayan, jadi
wajarnya IHSG naik juga, tetapi awas jika IHSG justru merah.
Salam,
INVESTA
Pin.2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika anda invite)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.