Para Komunitas Investa, Nasabah BNI Securities Semarang dan Pembaca yang budiman,
IHSG kemarin kembali tertekan 0,64% di 4704. hampir semua sektor mengalami pelemahan dengan sektor infrastruktur melemah paling dalam. Investor asing tercatat net sell Rp.697 milyar (termasuk pasar nego Rp.467 milyar). Di pasar nego terjadi penjualan atas saham LPPF / Matahari Department Store Tbk sebesar Rp.387 milyar.
Pekan ini merupakan pekan yang sangat sulit secara keseluruhan dengan terjadinya tekanan penjualan atas berbagai saham Blue Chip mulai dariu perbankan, otomotif, rokok, semen sampai Unilever.
Kemarin Rupiah melemah cukup besar terhadap US Dolar yang dikisaran 13,500 inilah yang menurut analisa saya menjadi beban tekanan terhadap IHSG. Karena setiap pelemahan rupiah akan berdampak beaya bagi importir dan beban hutang dollar. Kita memang sedang repot dimana saat ini Pemerintah sedang mencanangkan suku bunga rendah tetapi kita dihadapkan pada kekhawatiran kenaikan suku bunga oleh FED sehingga ada kemungkinan pengalihan investasi ke US Dolar atau aliran modal keluar.
Teori klasik juga menganjurkan jika kita akan investasi di pasar modal maka awali dengan analisa makro ekonomi , baru sektoral dan emitennya dengan dukungan FA dan TA.
Karena saya pribadi lebih cenderung aliran Fundamentalis maka terhadap saham2 yang punya FA bagus saya masih hold dan bahkan secara berkala saya lakukan avrg down shingga menurunkan harga pokok rata2nya.
Namun biasanya saya akan lakukan penjualan menurut harga pokok terendah (jadi bukan harga rata2). Dengan cara ini kita bisa menikmati keuntungan dari harga bawah sambil menunggu harga atas bila harga saham naik terus.
Tetap tenang...jangan grogy dalam menghadapi pasar dalam tekanan manfaatkan setiap peluang yang ada.
Salam,
INVESTA
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.