Sering kali saya mendapat pertanyaan dari para mahasiswa atau pertanyaan yang sama juga datang dari para investor pemula. Pertanyaan yang sederhana "Faktor yang menggerakkan harga saham sehingga bisa naik turun?"
Memang secara teoritis harga itu terbentuk karena adanya permintaan dan penawaran, semakin banyak yang beli harga cenderung naik dan semakin banyak yang jual harga cenderung turun.
Tetapi dengan pengalaman di lapangan sebagai mantan praktisi 23 th di dunia pasar modal saya berusaha bisa menjelaskan apa yang saya tahu. Tidak berhenti hanya pada teoritis semata karena saya ingin penanya bisa memahami dengan jelas pula bagaimana harga saham terbentuk di bursa.
Menurut saya harga saham itu bisa bergerak dan terbentuk karena beberapa penyebab antara lain:
1. Kinerja dan Prospek Perusahaan (emiten)
2. Pengaruh kondisi makro ekonomi
5. Bandarmologi
6. Pengaruh harga komoditas2. Pengaruh kondisi makro ekonomi
3. Pengaruh kebijakan
4. Aksi Korporasi Perusahaan5. Bandarmologi
Ketujuh faktor tersebutlah sebagai jawaban atas pertanyaan kenapa harga saham bisa bergerak naik dan turun. Sehingga kalau kita sebagai investor / trader ingin membuat kajian tentang kemungkinan2 arah harga saham mesti berusaha memahami ketujuh faktor tersebut.
Kinerja perusahaan atau sering di sebut Fundamental analisis punya peran penting terhadap harga saham prinsipnya lebih baik fundamental perusahaan semakin tinggi harga sahamnya dan sebaliknya jika Fundamental buruk harga sahamnya bisa turun. Jadi harga saham akan menyesuaikan fundamentalnya.
Kondisi makro ekonomi biasanya menjadikan pertimbangan investor dalam berinvestasi di suatu negara yang punya makro ekonomi bagus seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, surplus neraca perdagangan, apalagi dapat predikat investment grade dari suatu lembaga rating. Kondisi2 inilah membuat investor bersedia melakukan investasi di suatu negara atau sebaliknya.
Kebijakan dari suatu Pemerintah juga akan menjadikan pertimbangan investor terutama kebijakan dibidang ekonomi dan keuangan. Dengan kebijakan tersebut bisa mengakibatkan suatu sektor usaha mempunyai prospek positif dan sebaliknya. Dari hal tersebut investor tentu akan memilih saham2 perusahaan yang sektornya mendapat prioritas atau terdorong atas kebijakan pemerintah.
Aksi Korporasi suatu perusahaan juga bisa membuat harga saham berubah naik atau turun menyesuaikan dengan Aksi Korporasi tersebut. Misalnya saja adanya Stock Split dipastikan harga saham akan turun sesuai ratio pemecahan harga nominal nya misalnya 1 : 10 (satu saham lama dipecah menjadi sepuluh baru) maka otomatis harga pasar sahamnya akan menyesuaikan. Ada banyak Aksi Korporasi yang dilakukan perusahaan termasuk HMETD / Right Issue, Reverse Stock dll.
Bagiamana tentang Bandarmologi? Dalam teori barang kali tidak pernah ada tentang peran bandarmologi ini bisa menggerakkan harga saham di bursa. Karena dengan pengalaman saya tadi maka saya harus menjelaskan pula bahwa faktanya ada pihak yang bisa menggerakkan harga saham sesuai dengan keinginan pihak tertentu yang sering disebut BANDAR.
Jadi jangan heran bila ada saham yang tidak memenuhi 6 faktor diatas tiba2 bisa bergerak liar, karena memang ada "penggeraknya" dengan tujuan2 tertentu. Bandar memang terkesan dipandang sebagai pihak yang sering merugikan investor lain namun Bandar belum tentu juga punya tujuan buruk tetapi setidaknya tetap saja sebagai penggerak harga saham.
Pengaruh harga komoditas ini khususnya akan sangat sensitif terhadap pergerakkan harga saham sektor komoditas (tambang, minyak, CPO, karet dll).
Sehingga jika investor pilihannya di saham Komoditas jangan pernah lewatkan harga komoditas aslinya.
Sedangkan faktor Teknikal Analisis ini karena beberapa investor mempercayai Chart yang ada sebagai kecenderungan harga yang akan datang sehingga bentuk Chart tersebut bisa menggerakkan harga sahamnya.
Demikianlah penjelasan saya semoga bisa memberikan pemahaman baik bagi mahasiswa saya di kampus maupun para teman2 investor khususnya para pemula yang melakukan investasi di Pasar Modal khususnya Saham.
Salam,
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.