Para Komunitas investa, para Nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman,
Banyak teman2 Komunitas Investa dan Nasabah BNI Securities Semarang yang tergabung di Grup WA Komunitas Investa mendiskusikan dan menanyakan tentang bagaimana Prediksi IHSG pekan ini terutama dengan adanya BREXIT, TAX AMESTY dan menjelang Liburan Panjang Hari Raya. Perbedaan pendapat wajar terjadi menanggapi hal ini.
Perbedaan pendapat inilah sebenarnya yang "membentuk harga" saham dan juga IHSG. semakin banyak yang pesimis dengan kondisi diatas maka harga dan IHSG akan turun dan sebaliknya jika banyak yang optimis harga dan IHSG akan naik. Jadi harga / IHSG terbentuk dari suatu informasi yang bisa dianlisa dan akhirnya diputuskan oleh masing2.
Negara kita menganut devisa bebas sehingga siapapun boleh membawa uang masuk dan keluar di negara kita sehingga apa yang terjadi didunia keuangan akan punya pengaruh juga dinegara kita. BREXIT sudah kita ketahui hasilnya Ingrris keluar dari Uni Eropa, sementara ini sambutan pasar keuangan nampak lebih banyak yang pesimis, itu terlihat dari sambutan Indek bursa global dan regional yang rontok parah rata2 antara 2% sd 8% sehari, dan nilai Dollar US langsung menguat terhadap mata uang lainnya selain YEN tetap menguat terhadap US $.
Pasar keuangan terkejut karena dengan hasil BREXIT ini karena mungkin diluar prediksi selain nampaknya sebelumnya tidak ada persiapan khusus mengantisipasi hasil BREXIT. Berbeda dengan persiapan tentang kenakikan suku bunga FED yang cukup lama. Kesan mendadalk dan diluar prediksi inilah yang menyebabkan rontoknya Bursa2 global dan regional cukup parah.
Semakin tinggi kepentingan negara terhadap Inggris maka semakin rontok Bursanya nya.
Kemarin
IHSG sendiri "cuma" turun 0,82% di 4834 walaupun sempat minus 2%
terendahnya, ini terendah pelemahanya di Bursa Regional dimana indek
Nikei turun 8% dan Hangseng 2,9% Rupiah pun langsung melemah terhadap US
$ menjadi Rp.13.425. Saya kira dari faktor BREXIT masih ada tekanan
terhadap IHSG yang tentu sulit untuk menghindar dari pengaruh bursa
Global dan regional. Jadi seberapa besarnya itu tergantung terhadap
gejolak Buirsa lainnya.
Namun dari faktor
internal perlu pula dipertimbangakan bahwa kemungkinan sebelum akhir
bulan nanti UU tentang TAX AMNESTY akan dikeluarkan, apapun ini suatu
hal yang positif bagi keuangan negara dengan harapan masuknya dana
segar. Meskipun harapan tetapi kita tau bahwa pasar modal selalu
mendahului apa yang mungkin terjadi, sehingga harapan yang positif akan
direspon pasar dengan positif pula.
Bank Indonesia juga
sangat mungkin kembali menurunkan BI Rate yang bisa diikuti turunnya
suku bunga perbankan yang ini tentu juga sangat positif untuk dunia
usaha dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kitaHanya saja pekan ini merupakan pekan terakhir sebelum Bursa libur panjang menjelang Hari Raya Idul Fitri mulai 4 Juli sd 8 Juli. Libur sepekan ini biasanya investor banyak yang ingin konsentrasi liburan sehingga akan mengurangi tingkat belanjaan saham2nya. Demikian pula investor ingin menghindari ketidak pastian selama liburan nanti sehingga mungkin sebagian besar ingin mengurangi posisi portofolionya.
Sehingga yang mungkin terjadi pekan ini nilai transaksi Bursa akan berkurang karena investor mengurangi aktifitas tradingnya.
Jadi
apa yang mesti dilakukan sebagai investor / trader ?? Dengan
mempertimbangakna apa yang kemarin terjadi dan dengan mempertimbangkan
faktor dalam negeri yang ada faktor2 positif nya serta kemungkinan yang
akan terjadi. Saya pribadi berpendapak efek tehadap IHSG hanya akan
berdampak sementara, bisa saja tekanan masih terjadi di hari Senin namun
untuk hari Rabo pekan ini kemungkinan IHSG sudah mulai stabil. Secara
psikologi juga sudah lebih tenang.
Saya juga tidak
terlalu panik berlebihan menanggapi BREXIT karena pengalaman yang lalu
kondisi Bursa berhasil keluar dari situasi sulit dalam menghadapi
tekanan yang asalnya dari faktor eksternal. Setelah libur panjang saya
memprediksi IHSG akan kembali membaik sekalipun belum signifikan dengan
kisaran 4775 sd 4900.
Adapun
sektor2 yang saya pilih adalah Konstruksi, Properti, Makanan dan
Minuman seperti PPRO, HMSP, JPFA, SMBR, WIKA, UNVR. AKRA dan AISA.
Sedangkan
mungkin saham2 lapis tiga yang bisa meramaikan pasar dalam situasi
seperti saat ini adalah CPRO, BUMI, CNKO, SRIL dan DOID karena saham ini
akan cuek terhadap masalah BREXIT atau faktor eksternal. Cuma anjuran
saya saham2 tersebut lebih baik untuk trading pendek dulu sambil
menunggu situasi terutama Laporan Keuangan Smester pertama 2016 yang
sebentar lagi juga akan diumumkan.
Jangan panik berlebihan menghadapi situsasi yang tidak nyaman sekalipun, tetap utamakan ketenangan dan rasional.
Semoga selalu mendapatkan yang terbaik.
Salam,
Hari Prabowo ( INVESTA )
Pin 2b7dd5ee
WA.087700085334
email investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.