Diluar prediksi saya saham2 konstruksi kemarin turun tajam bahkan ADHI turun 9% setelah emiten merevisi targetnya untuk 2013. Penurunan ADHI langsung diikuti WIKA, WSKT, PTPP dan sektor konstruksi dan Properti.
IHSG juga turun 0,3% (4375) dan asing masih loyal jualan (net sell).
Saat ini memang tidak mudah memprediksi arah pasar yang sangat volatile karena pengaruh internal dan eksternal yang sedang "demam". Terlepas dari ketidaksempurnaan saya tentunya, mohon maaf kalau prediksi kadang tidak sesuai, tapi adakah analis yang selalu benar menebak?
Satu berita positif kemarin sore, BI mengumumkan kalau Cadangan Devisa kita naik US $ 2,7 M menjadi US $ 95,7 per akhir September 2013. Ini sebenarnya menambah indikasi kearah perbaikan setelah sebelumnya diumumkan tentang Deflasi dan surplus neraca perdagangan.
Dari ketiga indikator tersebut mestinya pasar akan merespon positif, khususnya dengan tambahnya cadangan devisa ini bisa memperkuat nilai rupiah terhadap dollar AS serta BI Rate tidak akan naik kembali maka langkah menuju perbaikan ekonomi nampaknya sudah benar.
Namun sayang kondisi eksternal yang datangnya lagi2 dari AS mengenai pembesaran anggaran belum tercapai kesepakatan antara Pemerintahan Obama dengan DPR nya AS sehingga mengkhawatirkan terjadinya default utang, bayangkan kalau AS sampai default utang wah serem jadinya reaksi bursa global....Tapi apa ya sampai segitunya beda pendapat antara "DPR dan Pemerintah AS. itu masalah internal mereka dan sebenarnya lebih mudah diselesaikan karena urusan rumah tangga sendiri.
Meskipun saham konstruksi kemarin "dihajar" menyakitkan, saya terus akan memantau jika penurunannya secara fundamental sudah kebablasan atau terlalu murah maka saya memutuskan akan masuk kembali. Ini bukan emosional tetapi pertimbangan saya bahwa sektor konstruksi akan tetap dibutuhkan dalam membangun infrastruktur, apalagi dikwartal ke empat banyak anggaran proyek yang turun dan ini menguntungkan buat sektor konstruksi.
Kontrak2 kerja yang baru pastilah sudah memperhitungkan kenaikan bahan baku karena kenaikkan dolar terhadap rupiah, makanya saya tetap punya rasa optimis untuk mengkolek saham konstruksi ini, tentu melihat harga dan timing yang tepat.
Bukankah ada motto "belilah saham ketika harganya murah" yang penting dari emiten yang kinerjanya bagus seperti ADHI, WIKA dan WSKT ini sebelumnya cukup menawan.
Saham lain TINS kemarin menunjukkan langkah yang benar kemarin saham ini naik 5% (jadi tidak semua salah tebak), masih ada kemungkinan menuju 1700 jika pasar bagus.Ini semua hanya analisis pribadi, bisa benar tapi juga bisa salah.
Moga2 berita bagus yg diumumkan sore kemarin tentang bertambahnya cadangan devisa ini bisa mendapat respon yang positif hari
ini dan IHSG kita tidak terpuruk terus.
salam, investa
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.