IHSG senin kemarin terkoreksi 0,43% (5220), meski koreksi merupakan hal yang wajar tetapi sebagai investor kita meski harus responsif untuk mengetahui penyebabnya dan dampak selanjutnya. Walaupun menurut saya sebenarnya kita mestinya melihat suatu kondisi dulu baru meramalkan IHSG akan naik atau turun.
Tapi oke lah
apapun bahasanya mari kita cermati koreksi (penurunan) IHSG kemarin,
menurut pengetahuan saya pertama; karena reaksi atas inflasi yang tinggi
di Bl.Desember 2014 akibat kenaikan BBM, kedua; Rupiah kembali melemah
terhadap US Dollar, ketiga; baru saja terjadi Window Dressing atas
beberapa saham BC untuk mengangkat IHSG akhir tahun 2014 sehingga
kembali menyesuaikan harga wajarnya.
Selain itu
beberapa saham konstruksi yang menjadi bintang tahun 2014 dengan
kenaikannya yang spektakuler diatas kenaikan IHSG ternyata banyak yang
targetnya kontraknya meleset alias tidak tercapai sehingga kemarin
sektor ini paling tajam penurunannya.
Meskipun tetap saja
ada saham2 yang melenggang dijalur hijau tetapi jumlahnya lebih banyak
yang turun, dan saham2 seperti inilah yang mestinya menjadi portofolio
kita karena tidak terpengaruh IHSG. Hanya saja harapan sih boleh2 saja
tetapi prakteknya tidak semudah harapannya buat kebanyakan investor.
Lantas
apakah IHSG akan berlanjut koreksi?? tentu saya tidak bisa memastikan
tetapi setidaknya kita bisa mencermati bersama kondisi terakhir antara
lain semalam DOW dan Bursa di Eropa rontok cukup parah bahkan bursa
Eropa turun rata2 diatas 2%, EIDO turun 1,9% (Dow 1,8%).
Harga Minyak dunia dibawah $50 atau turun 5,2% sehingga saham energy banyak mengalami penurunan di bursa global tersebut.
Rupiah
sudah mendekati 12.600, ini juga punya pengaruh penting terhadap
beberapa hutang Pemerintah serta para emiten penghutang dollar.
Kondisi2
itulah yang antara lain bisa dicermati, maka saya lebih memilih
menunggu reaksi awal termasuk apakah investor asing masih agresif
jualan, kalaupun mereka jualan saham2 apa yang mereka jual itu. Karena
saya harus realistis investor asing masih lebih dominan dan pegang
kendali maklum mereka sebagai fund manajer besar dan saya ketengan mana
mampu melawan mereka?
Kacuali untuk saham2 dengan
volume kecil dan berbau gorengan yang asing tidak terlalu suka maka bisa
saja sahamnya naik signifikan tetapi ingat resikonya juga tinggi.
Saya
tetap konsen memilih saham yang punya fundamental bagus untuk mengisi
portofolio kalaupun ikut terkoreksi ya.. resikonya menunggu waktu. Sukur
belinya bisa dengan harga terbaik. Kalau sabar hasilnya biasanya lebih
baik.
Salam,
INVESTA
pin.2b7dd5ee (sebut "salam investa" setelah add)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.