Kemarin kita disuguhi "atraksi" trading yang membuat dugem (duduk gemetar"), lihat saja saham INVS dan TRAM. Kedua saham tersebut mempunyai pola trading yang hampir sama, harga naik di sesi satu dan terus mengalami penurunan sampai tutup bursa.
Harga saham TRAM tertinggi kemarin Rp.338,- dan ditutup Rp.259,- sedangkan INVS tertinggi Rp.152,- dan ditutup Rp.138,- Bayangkan kalau investor membeli diharga tertinggi TRAM dia sudah mempunyai potential loss 23% dan jika membeli INVS mempunyai potential loss 9% sehari.
Harga saham TRAM setahun terakhir pernah mengalami harga tertinggi Rp.1875,- sedangkan INVS tertingginya di Rp.2.500,- !! luar biasa penurunan harganya.
Padahal kalau saya sepintas melihat laporan Keuangan Per september 2014 menunjukkan kinerja yang wajar2 saja. Lantas kenapa bisa mengalami penurunan yang siginifikan??
Saya jadi
ingat beberapa saham yang sekarang sudah tidak aktif bahkan ada yg telah
didelisting antara lain seperti DAVO dan KARK. Banyak sekali investor2
yang kehilangan modalnya di saham tersebut karena sudah tidak bisa
diperjual belikan dibursa lagi. Itulah RESIKO TERBURUK investor saham di
pasar modal.
Saya melihat pola transaksi
saham TRAM dan INVS sangat berbau "gorengan" jadi investor harus sangat
hati2. Saya tidak melarang untuk ikut masuk trading dikedua saham
tersebut tetapi sekali lagi hati2, karena kita tidak tau siapa sang
penggoreng dan mau digoreng bumbu apa maksudnya kearah mana dibawa harga
sahamnya.
Tentu saham2 yang berbau gorengan susah di
analisa secara fundamental maupun tehnikal karena sang bandar mempunyai
jurus tersendiri dalam menggorengnya, tujuannya ya mencari keuntungan
mereka terserah investor lain mau duduk gemetar atau sakit gigi plus
mules perutnya.
Jika anda mencermati transaksi kedua
saham ini mestinya bisa merasakan misalnya bid dan offernya, volumenya,
broker2 pemainnya, ini semua bisa dideteksi bahwa saham tersebut sedang
digoreng atau tidak.
(salah satu materi pelatihan yang akan saya selenggarakan tentang saham gorengan / bandarmologi akan membahas hal ini).
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.