IHSG ditutup di jalur hijau walau tipis cuma 0,09% (5211) padahal sempat naik 0,4% di pembukaan perdagangan. Gerak dan langkah IHSG sering kali merupakan panduan investor melakukan transaksi, maklum jika IHSG lagi bullish investor lebih "percaya diri" dalam melakukan transaksi, demikian pula sebaliknya jika sedang bearish maka jadi "aras-arasen" (bahasa jowo bro..).
Sejujurnya investor akan lebih senang kalau portofolio sahamnya yang harganya naik walaupun IHSG sedang turun, dan sebaliknya kalau IHSG naik tapi portofolio sahamnya harganya turun tetap saja investor kecewa berat.
Artinya sebenarnya portofolio saham masing2 lebih penting dari pada naik / turunnya IHSG itu sendiri. Untuk itulah pemilihan saham menjadi lebih prioritas bagi investor.
Semalam DOW dan Bursa Eropa
kompak naik signifikan didorong ekspektasi Ekonomi AS akan terus
meningkatkan dan harapan tindakan lebih agresif Bank Sentral Eropa.
(Bursa Eropa bahkan naik 2% sd 3% dan Dow naik 1,8%).
Kondisi
ini layak pula diperhatikan namun hal tersebut tersebut tidak bersifat
mutlak berpengaruh terhadap IHSG karena sering pula antara DOW dan IHSG
berseberangan.Tetapi lebih bagus kalau kita perhatikan kondisi2 makro
ekonomi baik internasional maupun nasional.
Cadangan
Devisa kita juga naik. US$ 0,8 Milyar akhir Desember 2014 sehingga
menjadi US$ 111,9 Milyar, Pemerintah juga menunda kenaikan tarip listrik
industri, dan ada kemungkinan harga Premiun dan Solar bisa turun
kembali.
Diharapkan kondisi2 tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita kedepan yang tahun ini diprediksikan 5,8%.
Kalau
mempertimbangkan hal tersebut saya memprediksikan IHSG masih bisa
meningkat hari ini sekalipun mungkin tidak signifikan (kisaran IHSG 5200
sd 5230). Kemarin ANTM, TINS dan Saham Konstruksi ADHI, PTPP, WIKA
respon positif atas rencana suntikan modal Pemerintah sebesar Rp.30
Triliun ke BUMN.
Penambahan modal tersebut kemungkinan
dengan skema Right Issue, sehingga kita coba cari informasi berapa harga
serta ratio Right Issue nya masing2 nanti.
Saya masih punya prediksi saham2 ANTM dan TINS bisa naik lebih tinggi, demikian pula LSIP karena kenaikan harga CPO akhir2 ini.
Pertumbuhan
di India diharapkan bisa menaikkan harga batu bara sehingga mulai bisa
mencermati sektor ini termasuk ADRO yg kemarin harganya lagi turun.
Bagaimana
dengan CPRO?? kemarin terkoreksi 3%, bisa jadi ini malah peluang untuk
membeli diharga murah saya akan kembali kolek jika bisa dapat harga
dibawah 115.
Pergeseran saham2 BC yang silih berganti
merupakan fenomena saat ini, kemungkinan pada Fund Manager mengatur
gerak IHSG agar tidak terlalu volatile secara liar. Sekaligus mereka
mencari hasil juga dari pergerakkan harga sahamnya.
Selamat beraktifitas dengan cermat, disiplin, tegas dan percaya diri.
Salam,
INVESTA
pin.2b7dd5ee (sebutkan "salam investa" setelah add)
email: investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.