Para pembaca dan Nasabah BNI Securities Semarang yang budiman
Memang
banyak jurus yang dilakukan bandar dalam menggoreng saham, mau tau??
Salah satu analisis saya (belum tentu benar dan hanya perkiraan saya
lho..).
1. Bandar akan melakukan REPO atau gadai saham kepada
suatu institusi sebagai investor besar. Jelasnya bandar pinjam dana
dengan jaminan saham misalnya pinjam Rp.5 Milyar dijamin dengan Saham
senilai Rp.10 Milyar dengan harga pasar saat itu (misalnya nama sahamnya
ABCD harga per lembar Rp.450,- ).
Bandar berjanji akan mengembalikan dana pinjaman tersebut dalam jangka waktu 1 bulan dengan imbalan bunga 2%.
Harap
anda tau bahwa REPO itu jika sipeminjam TIDAK mengembelikan dananya
kepada investor pada saat jatuh tempo maka investor BISA menjual
jaminan sahamnya tersebut (karena saham sudah dibalik nama ke investor).
2.
Investor merasa tertarik karena akan mendapatkan bunga 2% dengan
jaminan dua kali dana yang dipinjam jadi merasa sudah aman, apalagi
sahamnya AKTIF transaksinya.
3. Bagaimana
Bandar "mengaktifkan" transaksi sahamnya?? Bandar membuka rekening di
beberapa Perusahaan Sekuritas (BROKER) yang mau menyediakan fasilitas
margin misalnya dia setor dana tunai Rp.1 miyar bisa transaksi sampai
Rp.3 milyar. Maka setelah Bandar setor Rp.1 milyar sang bandar bisa
transaksi beli sampai Rp.3 milyar. Nah dengan cara itu transaksi saham
bisa likuid, dia melakukan jual beli yang sebenarnya rekening bandar
sendiri yang ada di beberapa perusahaan sekuritas.
4.
Nah pada saat jatuh tempo bandar akan membeli kembali saham yang
digadaikan kepada investor dan dilakukan di PASAR NEGO, anda mungkin
belum tau kalau kalau transaksi PASAR NEGO itu TIDAK dijamin oleh KPEI.
5.
Transaksi pembelian memang dilakukan sang bandar tapi pada saat
Pembayarannya sang bandar TIDAK melakukan pembayaran kepada investor.
Sehingga
investor panik dan menagih lewat perusahaan sekuritas namun perusahaan
sekuritas juga tidak bisa berbuat banyak dan tentu tidak mau nomboki
kan..??
6. Karena investor panik maka dia
menjual saham jaminannya tadi (saham ABCD), tapi apa yang terjadi saham
tersebut ternayta di pasar reguler sudah tidak ada lagi pembelinya
(karena sebenarnya yg semula ramai transaksi kan itu bandar sendiri)..
7.
Perusahaan sekuritas yang semula dibeli dengan transaki Rp.3 milyar pun
tidak dibayar oleh sang bandar pada T+3. Sehingga disini antara
investor dengan perusahaan sekuritas sama2 panik dan sama2 berebut jual
di pasar reguler akhirnya setiap hari akan terjadi AUTO REJECT batas
bawah.
8. Terjadilah kerugian baik investor dan perusahaan sekuritas (broker)...
Itulah
salah satu kemungkinan jurus bandar dalam memperkaya sendiri dengan
cara merugikan pihak lain....dan masih banyak akal-akalan bandar lagi
untuk mengeruk uang lewat bursa.
Oke mau
tau...?? besuk ya bulan Desember saya akan mengupas tentang modus Bandar
menggoreng saham dalam pelatihan di Jakarta. Silahkan anda bergabung
jika berminat menambah pengetahuan untuk kepentingan anda.
Oya
bila anda berdomisili di Bali silahkan undang saya ya he..hee.. karena
saya ada acara keluarga di Bali tgl.27 sd 30 Nopember nanti, jadi bisa
dimanfaatkan bincang2 tentang saham gorengan sambil ngopi bareng.
Salam,
INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)
email: investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.