Kemarin IHSG jatuh 2,2% (4568) Asing net sell 896 M dan sektor Keuangan jatuh paling parah karena hampir semua saham Bank rontok. Saya memang memperkirakan bahwa saham bank saat ini paling rawan ketika inflasi tinggi, nilai rupiah terus melemah. Apalagi nampaknya dengan rencana kebijakan BI tentang batasan GWM dan LDR bagi Bank yang akan segera diberlakukan. dimana dibutuhkan keseimbangan baru antara Dana Pihak ketiga dan penyaluran kredit bagi Bank2 ini antara lain untuk menekan kredit sektor konsumtif . Bank memang butuh penyesuaian karena ekspansi kredit harus diimbangi penghimpunan dana yang memadai.
Penurunan saham Bank kemarin memberikan andil yang cukup besar bagi anjloknya IHSG dan akhirnya memicu saham2 yang lain pula.
Seperti yang pernah saya ulas bahwa saham bank ini bisa menjadi pemicu baik ketika turun atau naik terhadap saham lain secara umum.
Seperti yang pernah saya ulas bahwa saham bank ini bisa menjadi pemicu baik ketika turun atau naik terhadap saham lain secara umum.
Kemarin hanya ada 45 saham yang naik, 203 turun dan 86 tetap,
he..hee tentu saham2 menu pagi kemarin juga ikut rontok karena pengaruh
sentimen pasar yang sangat negatif. Sementara ini saya cukup amati dulu
pergerakan saham Bank ini sampai pada batas yang aman. Jadi saham Bank
memang sementara saya belum bisa pertimbangkan dulu sampai saya tahu
betul bagaimana dampak kebijakan BI tersebut.
EIDO efek yang berbasis saham2 BC Indonesia yang diramu MSCI
dan diperdagangkan di NYSE turun 3,92%. Apakah ini indikasi IHSG masih
akan berlanjut turun? kemungkinan selalu ada tapi yang namanya pasar bisa
saja berbeda dengan prediksi, semua tergantung perkembangan baik makro
ekonomi, bursa global / regional termasuk harga komoditas.
GOLD dan SILVER Jum'at malam kembali naik lumayan tinggi,
akankah direspon saham2 yang mempunyai produksi kedua komoditas tersebut?
ANTM dan INCO kemarin masih bisa bertahan tidak sampai turun, hanya TINS yang ikut tergerus.
Rupiah semakin dalam turunnya, ini yang membuat sulit meramu
saham pilihan TEH PAGI, karena potensi membuat sentimen negatif di
Bursa.
Saya akan mengamati dulu sebelum memutuskan masuk
tidaknya, lebih baik terlambat dari pada kejeblos. Berbeda kalau Bursa
lagi positif kita bisa ambil posisi lebih cepat. Jadi jangan paksakan
diri untuk memasuki pasar yang baru dipenuhi sentimen negatif, salah satu
kesalahan Traders adalah memaksakan diri untuk trading ketika jelas
situasi tidak kondungsif.
Saham yang saya "amati" selain ANTM dan INCO yaitu MLPL, ADRO dan SMRA., sekali lagi sementara saya amati sampai sinyal mengharuskan saya untuk masuk, sebelum ada sinyal lebih baik duduk manis bukan duduk gemetar he..hee..
Saham yang saya "amati" selain ANTM dan INCO yaitu MLPL, ADRO dan SMRA., sekali lagi sementara saya amati sampai sinyal mengharuskan saya untuk masuk, sebelum ada sinyal lebih baik duduk manis bukan duduk gemetar he..hee..
Kalau rupiah sampai menyentuh 10500 saya akan kosongkan porto
dulu, sambil amati situasi perkembangan makro nya dan juga kebijakan2
baru BI dan Pemerintah dalam mengatasi inflasi dan pelemahan rupiah.
Sebagai Traders perlu memahami banyak hal, ini yang membedakan investasi dan gambling.
Salam, Hari Prabowo ( investa )
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.