Hari pertama kemarin IHSG menyodok keatas 1,24% (4327) sekaligus melewati IHSG akhir tahun 2012 yg lalu (4317) dan akhir Des 2013 (4274).
Apakah ini karena "January Effect" ?? ataukah karena kemarin data ekonomi kita yang nampak ada kemajuan? Dari pengumuman BPS Neraca Perdagangan kita surplus US$ 776,8 juta, inflasi tahunan 8.38% dibawah target 8.5%, Rupiah sedikit menguat dan investor asing net buy 319 M.
Sekedar mengingat bagi investor pemula bahwa January Effect adalah fenomena dimana harga sebagian saham akan cenderung naik pada minggu2 pertama bulan Januari.
Ada juga yang mempercayai kalau dalam tahun bersangkutan terjadi January Effect dan saham2 mengalami tren bullish diawal tahun maka akan merupakan tren umum selama tahun tersebut dan sebaliknya.
Kita cermati bersama fenomena ini apakah akan terbukti atau tidak dikemudian hari. Terlepas dari hal tersebut data ekonomi terakhir yang disampaikan BPS kemarin bisa dipakai sebagai pijakan untuk menentukan strategi kita dalam berinvestasi. Secara pribadi saya lebih berorientasi kearah fundamental ekonomi terlebih dahulu baru Fundamental Perusahaan dan Tehnikal Analisis.
Setelah Suplus Neraca perdagangan dan besaran inflasi kita tunggu data Cadangan Devisa kita nanti pertengahan Januari dan BI Rate, juga secara harian terus memantaui pergerakan Rupiah terhadap Dollar ($).
Semalam DOW termasuk EIDO mengalami koreksi, tapi akhir2 ini (sementara) nampaknya tidak terlalu siginifikan pengaruhnya antara DOW dan IHSG, Beberapa kali DOW naik IHSG kita malah turun, moga2 DOW turun IHSG kita tetap naik he..hee..
Saham UNVR, SMGR, SMCB nampaknya masih dalam tren naik, dan properti / konstruksi juga mampu bertahan semoga bisa lanjut. Saham ERAA, AISA, dan GJTL bisa juga diperhatikan.
Saatnya menata portofolio kita masing2 semoga lebih bagus dan bisa meraih rejeki setelah melewati kondisi yang memprihatinkan tahun lalu.
salam, investa
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.