IHSG loncat 1,28% kemarin (4255), sektor properti, keuangan, farmasi menjadi pendukungnya. Seperti saya sampaikan sebelumnya adanya Cadangan Devisa yang naik, BI Rate masih dipertahankan, surplus neraca perdagangan (walau tipis) dan Rupiah mulai menguat (12.197) berpotensi mendorong IHSG lebih tinggi.Target selanjutnya 4350 moga2 bisa dicapai dalam seminggu kedepan.
Sinyal positif juga bisa dilihat dari EIDO yg Jum'at malah
ditutup naik 4,4% walaupun DOW ditutup mixed. Beberapa saham Bank yg
biasa saya gunakan untuk acuan antara lain BBRI, BMRI dan BBNI juga naik
mantab.
Saham Bank yang tertinggal BBCA, nah justru ini kesempatan
dan peluang untuk dikoleksi karena tidak menutup kemungkinan akan
mengejar ketinggalannya. Seminggu yang lalu asing net sell di saham BBCA
tapi belum tentu asing tidak akan Buy Back di saham unggulan ini.
Saham Farmasi kemarin juga sudah lari cukup kencang, saya
sempat heran ketika KAEF dibuka turun lebih dahulu, saya menyangka
salah prediksi tapi ternyata semakin siang semakin mantab saham ini.
Demikan pula INAF, dan KLBF yang yang masih menarik untuk invest jangka
menengah.
Saham pertambangan dan agro sebaliknya mengalami
penurunan, hal ini antara lain karena diberlakunya aturan baru mengenai
ekspor mineral tgl.12 Januari 2014 ini sehingga memang sementara ini
kurang menguntungkan buat emiten pertambangan.( http://industri.kontan.co.id/ news/larangan-ekspor-mineral- efektif-mulai-hari-ini ). silahkan baca link tersebut.
Demikian pula sektor Agri seperti AALI, LSIP BWPT karena harga CPO dunia yang turun
Memang sebagai Traders selayaknya kita selalu tanggap dengan
berbagai aturan maupun informasi2 terbaru termasuk harga komoditas
dunia. Ingat banyak emiten kita yang usahanya dibidang pertambangan dan
CPO sehingga jika ada perubahan aturan dan harga komoditasnya akan
langsung berpengaruh ke harga sahamnya.
Lantas saham apa yang layak dicermati seminggu kedepan?
Jika rupiah bisa terus bergerak menguat maka layak kolek kembali saham2
yang semula jatuh karena pelemahan rupiah seperti ERAA, ASRI, SSIA,
sektor properti / konstruksi, BBCA (yg masih tertinggal), AISA, SMCB,
GJTL, JPFA.
Saham UNVR silahkan trading kalau bisa memanfaatkan fluktuasi
yang sedang dimainkan trader asing saat ini, kalau di level 25.800
boleh juga sih...jika dapat silahkan coba jemur 26.700. Ini hanya saran
saja silahkan masing2 menentukan keputusannya.
Terima kasih kepada para sahabat yang telah menjalin komunikasi via BBm, semoga bisa sharing bersama.
salam, investa
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.