Investor asing semakin agresif belanja saham, kemarin kembali net buy Rp.1 Triliun lebih. IHSG pun melonjak 1% (4555) dengan nilai transaksi Rp. 7 Triliun yang diatas rata2 harian. Apakah ini indikasi IHSG menuju bullish? tentu sebagai traders kita layak untuk menyikapi segala perkembangan pasar.
Setiap kondisi hendaknya berharap bisa kita manfaatkan, harapannya tentu mendapatkan hasil yang terbaik. Ketika pasar buliish kita berupaya bisa mendapatkan rejeki yang banyak dan sebaliknya ketika pasar bearish berusaha memperkecil resiko.
Yang sial kalau bursa sedang bullish, tetapi saham kita tidak ikut naik, padahal banyak saham yang harganya ikut naik. Nah..pasti kita sedang salah pilih saham, untuk itu kita sebaiknya segera evaluasi ada apa dengan saham kita.
Coba kita perhatikan ada juga beberapa saham yang tidak ikut trend bursa yang sedang naik, malah ada yang turun lagi..
Ada
juga saham yang pergerakkannya mendatar terus sekian lama alias saham
tidur, kita jadi tidak bisa merasakan rejeki ketika pasar sedang
uptrend. Rasanya perlu kita evaluasi diri bila mengalami kondisi
seperti ini, dan swing kalau perlu ke saham2 yang lain setidaknya yang
bisa ngikuti pasar.
Syukur2 saham2 kita selalu naik diatas presentase IHSG dan jika turun lebih kecil dari penurunan IHSG.
Saham
properti / konstruksi kembali memimpin pasar, rata2 naik signifikan,
potensi naik mungkin masih ada seperti ASRI, SSIA, KIJA ini masih bisa
mengejar yang lain.
Saham ERAA kemarin menembus target saya 1420, saham ini punya
arah mengikuti rupiah, jika rupiah masih naik saham ERAA masih oke.
Tentu sebagai importir akan diuntungkan kalau Dollar lemah. Januari yang
lalu harga ERAA sempat ke Rp.1000,- per lembar, artinya kalau kita
masuk pada saat itu cuannya sudah 45% dalam sebulan bukan main..!
Sekedar mengingatkan saham ini setahun terakhir pernah mencapai Rp.3.500,- per lembar lho..
Yang
agak berat ANTM, ketentuan batasan eksport mineral memang punya
pengaruh besar terhadap ANTM sehingga lemot naiknya, beda dengan TINS
yang tidak kena aturan tersebut karena Timah dikecualikan dan tetap
boleh eksport. Walaupun sebenarnya level 1030 untuk ANTM cukup murah.
Tetapi kita sudah saatnya memperhatikan pertambangan seperti
PTRO, KKGI, ADRO dengan harga saat ini juga cukup punya harapan untuk
memperoleh capital gain.
Bursa dalam kondisi yang
cukup bagus, tetapi apapun kita harus tetap cermat termasuk
memperhitungkan aksi Profit Taking yang bisa terjadi jika kenaikkan
beberapa harga saham sudah terlalu tinggi. Moga2 jangan sampai kita
membeli ketika diharga pucuk dan harus kembali menunggu karena harga
turun kembali.
Khusus kepada nasabah2 baru BNI Securities Semarang, saya
ucapkan selamat datang dan terima kasih atas kepercayaannya menggunakan
jasa BNI SECURITIES Semarang.
LP3M INVESTA yang telah
bekerja sama dengan BNI Securities Semarang akan mengirimkan ulasan
pasar, pencerahan serta rekomendasi2 sebagai pertimbangan dan tambahan
pengetahuan.
Semoga bermanfaat.
salam, investa (hari prabowo)
pin 2b7DD5EE
email. investa.p3m@gmail.com
blog: investalpppm.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.