Ternyata Kamis pekan lalu IHSG "mampu" bertahan dari tekanan pengaruh bursa global maupun regional karena masalah tapering. IHSG tetap bertahan dijalur hijau meski tipis, walaupun sepanjang hari terus di jalur merah.
Kepercayaan diri yang kokoh dengan dukungan investor lokal sedikit demi sedikit IHSG terus menanjak sampai bursa tutup.
Kamis malam bahkan EIDO mampu naik 3% (waktu itu DOW naik diatas 1%), sedangkan Jum'at malam DOW kembali turun 0,94% dan EIDO cuma turun 0,13%. Lantas bagaimana kemungkinan untuk hari senin ini?
Dari faktor eksternal kita lihat dulu bursa regional seperti Jepang, hongkong, China, Singapura, sedangkan dari internal kita tunggu besaran inflasi bl.Januari (ekspektasi BI dan beberapa analis adalah 1%), kalau melebihi ekspektasi kemungkinan responnya negatif namun sebaliknya akan bagus jika inflasi dibawah 1%.
Demikian pula posisi rupiah terhadap US $ jika sampai nembus 12.300 akan kurang bagus buat beberapa saham tertentu dan bahkan akan membebani IHSG. Dan satu lagi dalam pekan ini kita tunggu posisi neraca perdagangan apakah surplus atau defisit, jika surplus maka bisa berdampak bagus tentunya. Itulah posisi2 yang harus kita cermati untuk memprediksi IHSG hari senin dan sepekan kedepan.
Sekedar prediksi pribadi IHSG antara 4360 - 4500 dalam pekan depan, dengan saham2 yang bisa ditradingkan dengan ring 3 sd 8 poin antara lain SMRA, WIKA, ERAA, PTPP, WIKA, KAEF, UNVR, SMCB, SMGR. ADHI. Strategi buy ketika sedang turun dan sell jika naik dengan kisaran 3% Sektor pertambangan masih berat karena Pemerintah tetap bertahan pada aturan ekspor mineral, walau tujuannya baik karena akan menciptakan produk2 olahan (bukan lagi bahan dasar) sehingga menciptakan usaha2 baru.Tapi kalau hanya untuk trading jangka pendek silahkan cermati INDY, ANTM, HRUM dengan fluktuatif yang ketat.
Saya perkirakan mulai pekan depan sudah ada beberapa Laporan Keuangan tahun 2013 yang dirilis dan telah diaudit, biasanya lebih cepat rilisnya menunjukkan kinerja emiten yang bagus.
Saya kira sangat selektif emiten yang menunjukkan kenaikan labanya mengingat pelemahan nilai rupiah, sehingga emiten yang punya beban hutang dollar akan menurun kinerjanya tapi beberapa sektor keuangan seperti Bank2 BUMN masih bisa mencetak laba yang cukup bagus.
Apapun kondisinya semoga kita bisa mendapatkan yang terbaik.
salam, investa
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.