IHSG masih mixed , kemarin cuma naik 1,2 poin (5145) tapi asing masih net sell dalam beberapa hari terkahir ini. Beberapa saham Bank mengalami tekanan, rupiah semakin melemah terhadap US$ 11.875. Ini tiga indikasi yang sering saya gunakan juga untuk pendekatan analisa pasar setiap hari.
Selain indikasi tersebut (saham bank, nilai rupiah, transaksi asing) saya juga biasa melihat bursa regional dan gobal, serta news yang seperti harga komoditas dan berita2 politik dan keamanan. Setelah itu baru ke TA untuk menentukan kapan masuk dan keluarnya.
Kalau strategi nya trading jangka pendek memang mau tidak mau hari2nya mesti lebih banyak didepan monitor, kalau perlu sampai melihat satu persatu broker besar sedang transaksi apa saja. Apapun bursa kita masih dikuasai pemain asing sehingga apa boleh buat kalau mainnya di saham BC kita tidak bisa melawan investor asing.
Dengan memperhatikan indikasi2 tersebut diatas maka pilihan sahamnya juga disesuaikan, itupun kalau indikasinya memang ada sinyal untuk masuk pasar, tapi kalau tidak ada sinyal lebih baik pegang cash dulu.
Sekedar untuk dicermati dulu, saham JPFA, SMCB, BIPI, AISA, BJTM kalau sinyal bagus bisa dibuat trading dengan disiplin target yang terukur, maklum saat ini susah dapat cuan banyak kecuali saham lapis dua bisa dapat banyak secara presentase dan tiga tetapi resikonyapun juga seimbang seperti INDX, BIPI, KIJA, DGIK, CNKO dan DOID. Semua sesuai selera masing-masing.
salam, investa
pin 2b7dd5ee (sampaikan "salam investra" jika sudah invite)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.