Para Nasabah BNI Securities Semarang, Para komunitas Investa, dan Para pembaca yang budiman,
IHSG masih tertekan penjualan asing yang agresif dalam 4 hari terakhir saja asing sudah net sell lebih dari Rp. 2 trilyun. Kemarin IHSG turun 0,77% (5405) walau rupiah kembali menunjukkan penguatan di 12.932 (kurs BI). Memang nilai rupiah masih tergolong lemah dilevel ini namun setidaknya sudah ada pergerakkan menuju arah yang lebih baik dibanding hari2 sebelumnya yang diatas 13.000.
DOW semalam anjlok 1,62%, penguatan US Dollar yang terlalu tinggi ternyata juga berdampak kurang baik bagi penjualan barang2 produk AS karena otomatis menjadi lebih mahal. Saham2 yang masuk indek DOW lebih banyak yang turun harganya.
Sebagaimana yg pernah saya ulas beberapa hari lalu salah satu kekhawatiran terhadap perjalanan IHSG yaitu jika indeks Bursa Global naik IHSG tidak ikut naik tetapi kalau indeks Bursa global turun IHSG ikutan turun, ini bisa menjadi indikasi IHSG dalam kondisi bearish. EIDO sendiri semalam ditutup turun 2,47%.
Memang cukup mencemaskan juga kalau hari ini asing masih melakukan aksi jual dan IHSG sampai jebol dibawah 5400. Investor asing masih menjadi acuan sebagian pelaku pasar sehingga tidak bisa dianggap remeh.
Kenapa asing masih net sell terus?? ada beberapa kemungkinan memang antara lain; pertama mereka merealisasikan keuntungan atas portofolionya yang sudah profit dengan pemeblian ketika IHSG masih dibawah 5300. Kedua mungkian juga mereka menganggap IHSG kita sudah terlalu tinggi (karena ditahun 2014 sudah tumbuh 22%),
Ketiga mungkin asing menekan harga beberapa saham untuk melakukan akumulasi kembali diharga bawah, atau Keempat Asing memang sementara mau mengalihkan investasinya di instrumen lain dengan beberapa pertimbangannya.
Yang paling mengkhawatirkan kalau asing megalihkan investasinya ke negara lain.
Kita cermati dengan seksama transaksi hari ini terutama diawal sesi, masihkah asing masih net sell atau sudah merasa cukup untuk melakukan pembelian kembali.
Harapannya secara internal moga2 Rupiah bisa kembali menguat menuju 12,000 karena akan membantu banyak kepentingan. Harga minyak mentah WTI semalam juga naik cukup tinggi dilevel US$ 48, ini kemungkinan bisa mendorong sektor energi.
Selain itu mari kita cermati masing2 Lap Keuangan emiten per Desember 2014 yang rata2 sudah merilis karena batas akhir di akhir Maret ini. Mana2 yang kinerja secara Fundamentalnya bagus dan mana yang memburuk. Ini akan baik untuk menilai dan memilih portofolio kita.
Salam,
Hari Prabowo / INVESTA
pin.2b7dd5ee (sampaikan kata kunci "salam investa" setelah add)
email. investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.