Kenaikan IHSG dan Rupiah serta net buy asing akhir pekan kemarin ibarat seteguk air membasahi kerongkongan yang kering, terasa segar.
Nampaknya Emiten BUMN juga mulai mencoba menu baru BUYBACK sehingga saham2nya naik cukup signifikan juga. Tapi......harap hati2 dulu, mari kita lihat kelanjutannya pekan ini, sebab ada beberapa kegiatan2 penting seperti pengumuman inflasi tgl.2 september beserta cadangan devisa kita, dari eksternal ada peristiwa kemungkinan AS menyerang Syria yang berpotensi gejolak ekonomi global juga. Sebab bisa melibatkan negara2 lain juga ini bukan masalah ringan lho...Belum lagi kemungkinan Stimulus yang akan dikurangi bertahap rencananya diumumkan FED tgl.18 Sept.
Makanya bulan September ini bukan sesuatu yang mudah diprediksikan, kalau para Traders tetap berniat trading, mau tidak mau harus slalu mengikuti perkembangan baik internal dan eksternal yang terjadi.
Kalau saja traders pandai memilih bukan tidak mungkin juga bisa mendapatkan hasil yang melimpah ruah walaupun kondisi seperti ini, menu Teh pagi yang saya sajikan kamis dan jum'at saja sudah bisa menghasilkan lebih dari 5% dalam dua hari (LIHAT ULASAN KAMIS DAN JUM'AT).
Apalagi kalau trading ERAA dan AALI yang sebelumnya rontok abis, kemarin malah AR kanan, naik diatas 30% dalam kondisi sulit seperti ini, jadi kesimpulannya tergantung pilihan dan strategi masing2 karena kenyataannya masih ada saham2 yang naik setelah mengalami turun tajam.
Sudah sering saya tulis Saham tidak selamanya turun terus dan tidak pula selalu naik terus, pasti ada batas penurunan maupun kenaikan, analisis FA dan TA juga mengajarkan itu kan...?
Saya butuh waktu 30 menit pertama untuk mengamati perkembangan bila berniat trading harian, semua layak diamati; harga komoditas, nilai rupiah, bursa regional, transaksi asing, pengumuman inflasi dan info2 terbaru Karena itu yang bisa menggerakkan harga saham saat ini.
Hanya saja kalau ternyata inflasi yang diumumkan nanti diluar ekspektasi (misal mendekati 10% YOY) dan cadangan devisa (terakhir dilevel $ 92,7 M) turun lagi berbahaya...Moga2 sih tidaklah.
Sekedar info IMF memangkas pertumbuhan Indonesia menjadi 5,2% dari semula 6,2% (http://nasional.kontan.co.id/
Dengan tetap hati2 kita lakukan yang terbaik, semoga sukses.
salam, investa
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.