Ketika sebelum Jokowi dilantik menjadi presiden di negri ini, September 2014 silam dan sebelum Jokowi memilih mentri-mentrinya, Rupiah serta merta menguat ke level 11.700 per dollar AS, penulis membeli USD dalam jumlah cukup besar ketika itu dengan maksud investasi, sekalian mencicil untuk rencana biaya umroh, indexs IHSG kala itu masih dalam kisaran yang cukup rendah di kisaran 5000.
100 hari berlalu setelah pemerintahan Jokowi, Jokowi membuat blunder-blunder ekonomi dengan menaik turunkan harga BBM dan juga blunder politik di dalam negri dalam peristiwa cicak-buaya jilid II, yang sampai hari ini belum kunjung usai, karena kurang kuatnya kemauan politik dan prinsip kehati-hatian sang presiden.
Ketika Kali ini sekali lagi Jakarta dihantam banjir tahunan, pelaku pasar semakin pesimis terhadap prospek pemerintahan ini, disamping terus menerus menguatnya kurs USD secara global, Rupiah jatuh tersungkur ke level 12.875, memecahkan rekor terendah yang penah dicatat, terakhir pada pertengahan Desember tahun lalu di level 12.725, Penulis mencoba menghitung perbandingan antara return IHSG dan USD terhadap rupiah, Return IHSG sejak pelantikan jokowi sampai saat ini sampai IHSG bertenger memecahkan rekor baru di level 5.350 adalah kurang lebih +7%, memang cukup tinggi bila dibandingkan dengan bunga deposito, tetapi bila dibandingkan dengan anda melakukan investasi USD pada bulan september tahun lalu, return yang anda akan peroleh adalah +9,8% , lebih tinggi +2,8% bila dibandingkan anda menyimpan investasi dalam instrumen saham, tentu saja return ini tidak berlaku bila anda melakukan trading saham, tetapi return saham, benchmark atau patokan pasar tetap pada IHSG.
Dikala eforia pemerintahan yang baru ini, ternyata return saham sebagai indikator perkembangan ekonomi dalam negri terhadap ekspetasi pemerintahan yang baru, yang katanya berorientasi terhadap infrastruktur dan kelautan, ternyata instrumen konvensional mata uang yang nyaris tanpa resiko, karena diperdagangkan dalam konteks global dapat mengalahkan return saham yang beresiko tinggi, apakah ini cukup membuka mata anda?
Instrumen USD-IDR selalu berlawanan arah terhadap IHSG, tetapi di kala berjalan searah dalam waktu yang panjang, patut anda perhitungkan dalam berinvestasi, bukan tidak mungkin USD menyentuh level 15.000 pada tahun ini, bila pasar memandang gagalnya pemerintahan baru saat ini.
Ternyata instrumen mata uang juga dapat digunakan untuk investasi terbaik saat ini, memang cukup sulit membayangkan apa yang akan terjadi kedepan, tetapi salah satau pelajaran yang dapat dipetik adalah sabar menunggu momentum koreksi cukup besar bila anda ingin berinvestasi dalam instrumen apapun.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.