Pembaca serta Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,
1. Paket kebijakan ekonomi tahap satu kemarin di umumkan oleh Presiden Jokowi, sekalipun saya belum mengetahui detailnya seperti apa namun setidaknya ada beberapa yang bisa saya catat antara lain; memberikan dukungan percepatan proyek nasional, meningkatkan invetasi dibidang properti dengan subsidi perumahan untuk masyarakat berpendapatan rendah, memberikan subsidi alat converter untuk nelayan untuk memungkinkan penggunaan bahan elpiji dari solar sebelumnya. Paket kebijakan ekonomi tersebut bertujuan menggerakkan sektor riil.
Selain Presiden Jokowi juga turut memberikan pengumuman Gubernur BI, Ketua OJK, Menko Perkonomian yang masing2 memberikan kebijakan2 barunya.
2,
Paket Ekonomi ini juga masih ada kelanjutannya akhir September dan
Oktober, jadi detail2nya baru bisa diketahui. Namun dengan informasi
yang masih terbatas tersebut kalau boleh saya memberikan analisis awal
maka yang kemungkinan mendapat manfaat positif adalah sektor properti
utamanya yang berhubungan dengan rumah sederhana, pengembangan kawasan
industri, sektor maritim / kelautan dan infrastruktur.
3.
Reaksi pasar kita lihat hari ini bagaimana para pelaku pasar merespon
paket kebijakan ekonomi tersebut, pertama lihat dulu nilai rupiahnya
apakah bisa lebih menguat dibanding kemarin (14.244 kurs tengah BI).
IHSG saya kira akan menyesuaikan bila nilai rupiah bisa menguat maka
IHSG berpotensi naik juga.
4. Kemarin bursa regional
memang naik cukup signifikan bahkan Nikei Jepang naik 7%, Hangseng naik
4%, Shanghai naik 2% tapi IHSG hanya naik 0,66% di 4347. Kenapa naik
terbatas tidak bisa mengikuti bursa regional lainnya? Saya tetap
meyakini sepanjang nilai Rupiah terhadap US$ masih diatas 14.000 maka
kenaikan IHSG sifatnya "semu". IHSG akan tumbuh kuat dan stabil jika
Rupiahnya bisa menguat dibawah 14.000. Lebih kuat tentu lebih baik.
5.
Kalau melihat rencana2 Pemerintah seperti yang tertuang dalam paket
kebijakan ekonomi tersebut maka saya coba masih mencermati saham2 yang
saya sajikan kemarin antara lain SMGR, BBTN, ADRO, KIJA, DSFI, dengan
harga2 terakhir kemarin masih menarik untuk dibeli.
6.
Harus tetap punya perhitungan yang terukur dan jangan mengejar layang2
putus, saham2 yang sudah naik terlalu tinggi dalam seminggu terakihr
biasanya akan koreksi. Jika saham tersebut berhubungan dengan komoditas
maka jangan lupa perhatikan harga komoditasnya dulu dan bukan
sebaliknya.
Sebagai contoh bila harga minyak dunia naik
maka kemungkinan saham yang menghasilkan minyak akan naik pula karena
yang mempengaruhi harga saham itu harga komoditasnya. Jadi sebaiknya
kita tahu masing2 hubungan antara komoditas tertentu dengan sahamnya.
Semoga mendapatkan yang terbaik.
Salam,
INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)
email: investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.