Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman,
Sayangnya perombakan
Kabinet ini bersamaan dengan devaluasi Yuan oleh bank sentral China,
yang membuat IHSG rontok 3,1% di level 4479 dan Rupiah juga jatuh
dilevel Rp.13.800,- per US Dolar. Biasanya perombakan Kabinet semacam
ini bisa menimbulkan kepercayaan baru pelaku pasar sehingga bisa
mengangkat IHSG maupun nilai Rupiah, namunsaat ini IHSG dan Rupiah tetap
anjlok parah sekalipun sudah dilakukan perombakan Kabinet.
Bisa
jadi karena dampak devaluasi Yuan telah membuat terkejut investor dan
pelaku pasar di seluruh dunia yang membuat Bursa Dunia juga turun tajam
kemarin sehingga hal ini lebih menekan IHSG dan Rupiah kita.
Diharapkan
langkah para Menteri baru segera berkordinasi dengan Menteri terkait
lainnya untuk bahu membahu mengatasi perekonomian yang terpuruk
ini.Mereka sebenarnya adalah figur2 yang sudah punya nama sehingga tidak
butuh pemanasan lagi dan bisa langsung kerja.
IHSG
yang sudah dibawah 4500 membuat para investor merasa ciut nyalinya,
gemetar badannya dan perih hatinya. Saham2 Blue Chip terutama saham Bank
berguguran 3% sampai 4% minusnya sehari kemarin. Saham Bank sebagai
salah satu acuan arah IHSG karena nilai Kapitalisasinya yang besar
sehingga pengaruhnya besar terhadap IHSG. Sebagai pusat perputaran
keuangan saham Bank memang sangat peka terhadap gejolak ekonomi dan
keuangan termasuk setiap ada kebijakan baru.
Bagaimana
langkah investor? buat yang punya posisi Full Cash bisa lebih baik
karena tinggal menunggu waktu dan harga yang tepat untuk masuk pasar
pada saatnya. Namun harus terus memantau perkembangan dan situasi
internal dan eksternal karena badai masih belum berlalu, nunggu sampai
situasi cukup tenang. Sekalipun resiko besar buat traders yang punya
nyali tinggi bisa memanfaatkan pantulan2 kecil dari setiap saham
walaupun trend menurun.
Biasanya setiap tekanan yang "terlalu"
kuat akan kembali mantul keatas walau pantulan itu tidak bisa setinggi
harga awal, dan pergerakan itulah yang bisa dimanfaatkan.
Untuk
melakukan hal tersebut bisa mencari saham2 yang punya karakter agresif
saat mantul termasuk saham2 perbankan besar. Namun jangan terlalu tamak
untuk memperoleh gain dalam kondisi downtrend seperti ini jika berniat
One Day Trading. Memang antara resiko dan hasil kadang tidak berimbang,
ini harus kita sadari untuk trading kondisi seperti ini.
Buat
yang tipe investor sejati sebaiknya sekalian nunggu kondisi membaik baru
masuk, jadi sementara silahkan pilih2 saham dengan Fundamental dan
prospek baik, bila saatnya tiba baru masuk dan simpan dengan membuat
target jangka menengah/panjang.
Saham DSFI yang
pernah saya singgung dalam ulasan pagi belum lama dan saya sempat
"ajak-ajak" kemarin melalui Chatbox di blog kita investalpppm.blogspot.com untuk masuk diharga 148 sd 154 ternyata kemarin ditutup 176 atau naik 10% dalam kondisi IHSG tertekan minus 3% !.
Tentu
tidak bisa diabaikan begitu saja kenaikan ini dan bukan tanpa alasan
tentunya, karena dari sisi kinerja sangat super dengan kenaikan Labahnya
per smester satu 2015. Prospek juga cerah kalau melihat konsen Menteri
kelautan dalam upaya memajukan sektor perikanan dan hasil laut. Bila
kondisi normal saya punya target harga saham DSFI dilevel 220
(disclaimer).
Semalam bursa2 Eropa rontok 3%
dan EIDO masih minus 4,7% sehingga tetap perlu hati2, namun kemungkinan
bisa saja terjadi Teknikal Rebound jika IHSG menyentuh 4400. Perhatikan
saham Bank2 besar dan nilai rupiah untuk arahan IHSG lanjutan.
Usahakan
jaga kondisi pribadi baik mental dan tubuh karena kesehatan itu amat
penting, investasi sesuai kemampuan dan Rejeki sudah ada yang mengatur
kapan berkurang dan bertambah. Kita selalu berusaha dan berdoa kepada
Yang Maha Kuasa semoga diberika yang terbaik, Amin.
Salam,
INVESTA
Pin.2b7dd5ee (ketik "salam investa" bagi yang invite pin saya).
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.